Bandung, uninus.ac.id – Universitas Islam Nusantara (Uninus) melalui Sekolah Pascasarjana bekerja sama dengan IDIP RI sukses menggelar Webinar Internasional dan Call for Paper bertema “Peluang dan Tantangan Artificial Super Intelligence (ASI) di Perguruan Tinggi”. Acara ini diselenggarakan pada Sabtu (18/01/2025) secara hybrid, dengan sesi daring melalui aplikasi Zoom dan sesi luring di Aula Lantai 1 Gedung Sekolah Pascasarjana Uninus, Bandung.
Peserta acara ini mencakup berbagai kalangan, mulai dari dosen dan mahasiswa Uninus, pendidik dari berbagai jenjang sekolah seperti SD hingga SMA/SMK, serta para pemerhati pendidikan, konsultan, pejabat pemerintah bidang pendidikan, hingga praktisi teknologi dan pengembang AI.
Para Narasumber Ahli dari Tiga Negara
Acara ini menghadirkan lima narasumber dari empat perguruan tinggi ternama di tiga negara. Mereka adalah:
- Prof. Dr. Endang Komara, M.Si. – Rektor Universitas Islam Nusantara.
- Assoc. Prof. Ahamad Tarmizi Azizan dari Universiti Kelantan Malaysia.
- Prof. Anton Satria Prabuwono – Profesor Komputasi dan IT dari King Abdulaziz University, Arab Saudi.
- Dr. Inf. Indra Kusumah, M.Sc. dari University of Applied Science Konstanz, Jerman.
- Dr. Mohammadtahir Cheumar dari Universiti Islam Antarabangsa Sultan Abdul Halim Mu’adzam Shah, Malaysia.
Diskusi dipandu oleh Dr. Wahyu Satya Gumelar, M.M.Pd., Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Uninus.
Apresiasi dari Rektor Uninus
Rektor Uninus, Prof. Dr. Endang Komara, M.Si., menyatakan dukungannya terhadap acara ini. Menurutnya, webinar ini merupakan kesempatan luar biasa bagi Uninus untuk memperluas wawasan tentang penerapan dan tantangan Artificial Super Intelligence dalam dunia pendidikan tinggi. “Kegiatan ini sangat membanggakan karena menghadirkan narasumber ahli dari berbagai negara, memberikan wawasan global yang berharga,” ungkapnya.
Upaya Memajukan Pendidikan Berbasis Teknologi
Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya Uninus untuk mendukung pengembangan teknologi, khususnya AI, dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Selain itu, melalui diskusi ini, diharapkan terbentuk sinergi antara akademisi, praktisi, dan pemerintah dalam memanfaatkan teknologi untuk kemajuan pendidikan di era digital.