Fakultas Pertanian Uninus Kembangkan Budidaya Lebah di Perkotaan sebagai Upaya Mendukung Eco Campus
Fakultas Pertanian Uninus Kembangkan Budidaya Lebah di Perkotaan sebagai Upaya Mendukung Eco Campus
Thu, 22 August 2024 11:36
IMG_7947

Bandung, uninus.ac.id – Fakultas Pertanian Universitas Islam Nusantara (Uninus) terus menunjukkan komitmennya dalam inovasi pertanian perkotaan dengan mengembangkan budidaya lebah di lingkungan kampus. Inisiatif ini berfokus pada budidaya lebah madu Trigona laeviceps, yang dikenal karena produk-produknya seperti madu, propolis, dan serbuk bunga.

Trigona laeviceps merupakan salah satu spesies lebah tanpa sengat (stingless bees) dari keluarga Apidae subfamili Melliponinae. Lebah ini termasuk ke dalam jenis lebah sosial yang tidak memiliki sengat, sehingga tidak berbahaya bagi manusia. Lebah ini memiliki karakteristik unik seperti jarak terbang terbatas, ukuran koloni yang kecil, dan sifat yang tidak agresif. Masyarakat di berbagai daerah di Indonesia mengenalnya dengan nama lokal seperti “klanceng” atau “lancing” di Jawa, “galo-galo” di Sumatera, “kelulut” di Kalimantan, serta “letape” atau “emmu” di Sulawesi.

Selain menghasilkan produk bernilai ekonomi tinggi seperti madu, polen, dan propolis, T. laeviceps juga merupakan agen penyerbuk potensial yang berperan penting dalam meningkatkan produksi pertanian dan regenerasi tanaman di daerah tropis. Lebah ini dikenal adaptif, memiliki indikasi flower constancy, mudah didomestikasi, ketahanan koloni yang tinggi, serta kemampuan melakukan food recruitment. Beberapa jenis tanaman yang menjadi pakan lebah ini antara lain bunga matahari, air mata pengantin, kaliandra, santos, dan kenikir.

Sebagai bagian dari konsep eco campus, sembilan kandang lebah telah tersebar di taman-taman Uninus. Upaya ini diharapkan dapat menjadi pelopor bagi pengembangan pertanian perkotaan, terutama di bidang budidaya lebah, yang biasanya lebih umum dilakukan di daerah pedesaan.

“Kami ingin mencoba budidaya lebah di daerah perkotaan. Biasanya, pengembangan budidaya lebah ini berada di pedesaan atau langsung di peternakannya. Ini menjadi tantangan bagi kami dalam berinovasi dan ingin memberikan kontribusi kepada Uninus untuk menjadi kampus unggul,” jelas Dr. Syayidah Nuriyah, S.Pd., M.Si., Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Uninus.

Proses budidaya lebah ini diperkirakan memerlukan waktu antara 3 hingga 6 bulan untuk mulai menghasilkan produk-produk seperti madu, propolis, dan serbuk bunga. Dengan inisiatif ini, Fakultas Pertanian Uninus berharap dapat memberikan dampak positif, baik bagi lingkungan kampus maupun sebagai sarana edukasi ekosistem bagi para mahasiswa.

Lebih lanjut, keberadaan T. laeviceps di lingkungan kampus Uninus ini diharapkan dapat membantu dalam pemeliharaan jasa ekosistem, khususnya dalam jasa penyerbukan. Proyek ini juga diharapkan dapat menjadi model percontohan bagi kampus lain di Indonesia, sehingga semakin banyak institusi pendidikan yang berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Tanpa keberadaan lebah, keseimbangan ekosistem akan terganggu dan dapat mempengaruhi berbagai sektor kehidupan.

berita

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Artikel Lainnya

UNINUS Menjajaki Kolaborasi Internasional di Malaysia
bandung, uninus.ac.id - Delegasi dari Universitas Islam Nusantara (UNINUS) ba...
Thu, 12 September 2024 | 2:36
UNINUS Raih Penghargaan LLDIKTI Wilayah IV atas Penelitian Terbanyak di Hibah Pengabdian Masyarakat 2024
bandung, uninus.ac.id - Universitas Islam Nusantara (UNINUS) kembali menunjuk...
Fri, 23 August 2024 | 12:39
Sivitas Akademika Universitas Islam Nusantara Gelar Upacara dan Perlombaan Meriahkan HUT RI ke-79
bandung, uninus.ac.id - Sabtu, 17 Agustus 2024 Dalam rangka memperingati Hari...
Sat, 17 August 2024 | 3:59
Wawancara Calon Penerima Beasiswa Cendikia BAZNAS di UNINUS
bandung, uninus.ac.id - Pada 16 Agustus 2024, Panitia Beasiswa Cendikia Badan...
Fri, 16 August 2024 | 3:35