Bandung, Uninus.ac.id - Universitas Islam Nusantara (Uninus) menggelar halal bihalal dengan Otto atau PT. Indoartha…

Ketua Pembina Yayasan Uninus Bandung: NU Abad Kedua Harus Prioritaskan 3 Hal Ini
Bandung, Uninus.ac.id
Ketua Pembina Yayasan Universitas Islam Nusantara KH. Dr. M.Mujib Qulyubi, M.H. mengatakan NU pada abad kedua akan lebih maju, semakin digjaya dengan memprioritaskan 3 hal, yaitu pendidikan, ekonomi, dan kesehatan.
“Kita harus kurangi kegiatan-kegiatan seremonial. Jadi tantangan kita itu di 3 hal, pertama pendidikan, kedua kesehatan, yang ketiga, ekonomi,” ungkapnya saat diminta pendapatnya terkait peringatan 1 abad Nahdlatul Ulama, di ruangannya, Rektorat Uninus, Jalan Soekarno Hatta, No 530, Kota Bandug, Selasa (7/2/2023).
Ia menambahkan, NU melalui banom dan lembaganya dari tingkat pusat sampai ke tingkat bawah seharusnya tidak lagi memikirkan konsep untuk menangani ketiga hal itu, tetapi harus menjalankannya secara konkret.
“Soel pendidikan; pendidikan anak-anak NU harus menyebar tidak hanya di pondok pesantren, tidak hanya pendidikan agama saja, tetapi juga teknologi informasi atau ilmu sains yang lain. Dokter-dokter dan insinyur itu harus banyak di NU. Bukan hanya sarjana agama,” tembahnya.
Kedua, kata dia, soal ekonomi. NU ke depan sudah tidak boleh lagi harus mandiri secara ekonomi baik secara organisasi maupun pengurus dan anggotanya sehingga tidak lagi berharap bantuan dari pihak mana pun.
“Anggota NU sudah tidak ada lagi dalam mengikuti acara lailatul ijtima dengan menunggu metromini kiriman kendaraan orang lain,” katanya.
Oleh karena itu, NU harus memiliki amal usaha yang dikelola secara organisasi; dari NU, oleh NU, dan untuk NU. Sementara para anggotanya harus memiliki skill agar bisa memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarganya.
Ketiga, kesehatan. NU harus memikirkan lebih konkret lagi mendirikan ruamah-rumah sakit NU, balai kesehatan, klinik, yang bisa mengintegrasikan antara ilmu medis umum dan ilmu-ilmu medis di pesantren.
“Ilmu suwuk berkembang di pesantren-pesantren,” katanya, “Kita sebetulnya memiliki kekayaan dalam pengobatan, tapi tidak dikelola dengan baik,” pungkasnya.
This Post Has 0 Comments