Bandung, Uninus.ac.id – Ketertinggalan pendidikan Indonesia di kawasan Asean menjadi fokus bahasan dua Universitas Islam di Indonesia yakni Universitas Ma’arif Lampung (Umala) dan Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung. Upaya tersebut tersisip dalam seminar nasional dengan tema “Internalisasi dan Implementasi Nilai-nilai Islam Nusantara di Era 4.0” di Aula Uninus, Jumat (19/05/23).
Pengembangan jaringan pendidkan terus dilakukan oleh Uninus sebagai bentuk komitmen dalam mensetarakan pendidikan Indonesia dengan negara tetangga khususnya kawasan Asean. Meskipun terpaut cukup jauh, dengan Singapura miisalnya, upaya dalam mengejar ketertinggalan pendidikan terus dilakukan guna memberikan dampak positif dunia pendidikan di Indonesia.
Bekerjasama dengan Umala, penandatanganan kerjasama antara Uninus dan Umala langsung dilakukan sebagai upaya mensejajarkan pendidikan tinggi di Indonesia. Isi MoU tersebut mencakup penelitian, pengabdian kepada masyarakat, visiting lecturer, bench marking, pertukaran mahasiswa dan dosen, serta seminar nasional.
Selain itu, kejasama yang dilakukan antara Uninus dan Umala juga sebagai implementasi Program Merdeka Belajar – Kampus Merdeka (MBKM)
membuka rangkaian seinar nansional tersebut mengucap bangga atas kerjasama yang akan dilakukan. “Dengan adanya kerjasama ini, merupakan langkah awal bidang pendidikan pengajaran dan pengabdian masyarakat,” terang Prof Obi, sapaan akrab Rektor Uninus.
Mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia adalah mustahil ketika tidak melakukan secara bersama-sama, terlebih menggunakan jaringan pendidikan yang ada di nusantara guna memberikan efek positif untuk pendidikan di Indonesia, dan upaya itu merupakan langkah jitu sebagai starting point yang baik.
“Ketika Umala mau berkerjasama dengan Uninus maka saya merasa bangga, karena secara histori telah terjalin lewat banyak alumni Uninus yang sudah menjadi pengurus dan menjabat di Umala, sehingga ini menjadi awal untuk pengembangan pendidikan yang lebih baik dan maju di kemudian hari,” jelas Prof Obi.
Dengan menyatunya dua kekuatan besar maka Rektor Uninus mengajak Umala untuk bahu-membahu mencerdasakan bangsa dengan mengejar berbagai ketertinggalan pendidikan Indonesia.
Dalam kesempatan yang sama Direktur Pascasarjana Umala, Prof Subandi yang juga Alumni S3 Uninus tahun 2010 mengutarakan jika kerjasama yang dilakukan sangat positif dan menjadi input yang baik untuk mengejar ketertinggalan pendidikan Indonesia yang jauh jika dibandingkan dengan Malaysia atau Singapura misalnya.
Prof. Subandi juga menjeaskan tentang konsep Islam nusantara yang diterapkan dengan menyesuaikan budaya daerah yang ada di nusantara.
“Uninus saat ini semoga sesuai namanya, islam nusantara, saya rasa kita berdoa agar Uninus terus meningkat. Saat ini grade naik karena semuanya mendukung dan mendorong agar Uninus menjadi kampus terbaik di Indonesia, ” kata Prof Subandi.