
Perancangan Sistem Informasi Akademik Menggunakan Metode Waterfall pada SMP Kiansantang, Bandung
Oleh Ani Amaliyah, ST., MKom., R.A.S Zarkasih, SKom., MKom., Andika Fernanda, ST.
Peraturan Presiden Nomor 2 tahun 2015 Tentang Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional 2015-2016 menjelaskan bahwa sasaran pembangunan di bidang pendidikan antara lain adalah meningkatnya jaminan kualitas pelayanan pendidikan, tersedianya kurikulum yang andal, dan tersedianya sistem penilaian yang komprehensif. Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memeroleh informasi atau data mengenai proses dan hasil belajar siswa.
Salah satu parameter utama keberhasilan pelaksanaan Kurikulum 2013 adalah dicapainya tujuan pembelajaran oleh siswa secara optimal sesuai dengan standar kompetensi lulusan. Untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran tersebut diperlukan penilaian pencapaian kompetensi siswa.
Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kiansantang Bandung, melakukan kegiatan penilaian sebagai hasil belajar siswa pada setiap semesternya. Selama ini penilaian dilakukan dengan masih menggnakan cara manual, yaitu dengan mencatat nilai akademik siswa di buku induk, sehingga terkadang data nilai siswa dapat tertulis atau tercatat secara berulang, adanya keterlambatan saat penyajian data nilai juga sering terjadi karena data nilai siswa harus di cari dahulu di buku catatan induk, dan juga masih banyak lagi kejadian yang dapat terjadi yang memperlambat pekerjaan dan pelayanan, sehingga SMP Kiansantang membutuhkan aplikasi sistem informasi akademik yang diharapkan akan membantu menyelesaikan semua permasalahan yang ada. Pemanfaatan dan tindak lanjut hasil penilaian selanjutnya dapat dimanfaatkan pada pembelajaran remedial dan pengayaan, rapor, serta kriteria kenaikan kelas.
Perancangan sistem informasi akademik pada pelaporan nilai akademik siswa dirancang dengan tujuan menghasilkan rancangan sistem informasi akademik yang dapat di gunakan untuk mengelola data akademik siswa di SMP Kiansantang Bandung.
Metode penelitian yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode penelitian deskripsi. Metode pengembangan sistem yang di gunakan adalah metode Waterfall. Metode Waterfall menurut Ian Sommerville (2011, p30), memiliki 5 (lima) tahapan, seperti pada gambar 1.1. metode waterfall, berikut:
Gambar 1.1. Metode Waterfall Menurut Ion Sommerville
Tahapan-tahapan dari metode Waterfall adalah sebagai berikut:
1. Requirement Analysis And Definition
Tahap ini bertujuan untuk memahami dan mendefinisikan perangkat lunak yang akan digunakan, Informasi ini biasanya dapat diperoleh melalui wawancara, diskusi atau survei langsung. Pada tahap ini di hasilkan analisi kebutuhan perangkat lunak, perangkat keras, dan analisis kebutuhan sistem yang akan di rancang.
2. System And Software Design
Tahap ini bertujuan menentukan perangkat keras (hardware) dan sistem persyaratan dan juga membantu dalam mendefinisikan arsitektur sistem secara keseluruhan. Pada tahap ini di hasilkan rancangan, diantaranya adalah use case login, use case data guru, activity diagram login guru, use case data siswa, use case mata pelajaran, use case jadwal ujian, use case laporan penilaian, use case laporan nilai siswa, use case diagram nilai siswa, dan sequency diagram serta activity diagram utuk keseluruhan use case tersebut.
3. Implementation And Unit Testing
Tahap ini bertujuan untuk mengimplementasikan sistem yang telah dirancang menjadi sistem informasi akademik dan kemudian di lakukan testing untuk membuktikan bahwa sistem ini dapat berjakan dengan baik, dengan tampilan menu login, tampilan menu mata pelajaran, tampilan menu jadwal ujian, tampilan menu hasil laporan nilai siswa.
Testing dilakukan dengan metode pengujian perangkat lunak.
Hasilnya adalah aplikasi sistem informasi akademik SMP Kiansantang Bandung yang dapat dimanfaatkan dan ditindaklanjuti untuk pembelajaran remedial dan pengayaan, nilai rapor serta kriteria kenaikan kelas.
4. Integration And System Testing
Tahap ini bertujuan untuk mengintegrasikan sistem dan dilakukan testing sistem untuk menguji apakah sistem mengalami kegagalan maupun kesalahan.
5. Operation And Maintenance
Tahap ini bertujuan untuk melakukan pemeliharaan terhadap sistem termasuk juga memperbaiki kesalahan yang tidak ditemukan pada langkah sebelumnya.
Lampiran hasil perancangan sistem informasi akademik dengan menggunakan metode Waterfall pada SMP Kiansantang, Bandung, adalah sebagai berikut:
1. Tampilan menu login
2. Tampilan data guru
3. Tampilan data siswa
4. Tampilan menu set up matapelajaran
5. Tampilan menu jadwal ujian
6. Tampilan menu laporan penilaian
7. Tampilan laporan nilai siswa
8. Diagram nilai siswa
Lampiran gambarnya diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Tampilan Menu Login
Gambar 1.2. Tampilan Menu Login
2. Diagram Nilai Siswa
Gambar 1.3. Diagram Nilai Siswa
This Post Has 0 Comments