skip to Main Content

Refleksi 1 Abad NU Presiden dari Mahasiswa Uninus: Meningkatkan Pengetahuan serta Memperkuat Pengamalan

Hari ini alhamdulillah Dewan Mahasiswa mampu mengajak seluruh civitas academica dan mahasiswa di Uninus dalam melaksanakan upacara peringatan harlah 1 abad NU yang dipimpin langsung oleh Rektor Uninus.

Hal ini membuktikan bahwa seluruh elemen yang ada di Uninus merasakan kebanggaan terhadap NU yang sudah berdiri kokoh 1 abad lamanya. Ini juga berarti menunjukkan bahwa selama Uninus berdiri juga ingin tetap memberi kontribusi terhadap NU, terkhusus di dalam dunia pendidikan.

Di balik 1abad berdiri NU, saya memandang bahwa ada hal-hal yang harus senantiasa dirawat dan diamalkan oleh para penerusnya. Kita ketahui bahwa Islam tidak dapat dipisahkan dari pemuda karena ia tumbuh dan berkembang karena banyaknya pemuda-pemuda unggul yang menjadi kadernya.

Pemuda adalah komponen kunci dari kebangkitan umat. Pemuda bisa memainkan berbagai peran dalam memperkuat negara, khususnya pemuda NU telah mengambil langkah untuk itu; misalnya pemuda NU harus menumbuhkan sikap peduli terhadap sesama dan aktif mengikuti kegiatan sosial guna meningkatkan sinergi dan kontribusi NU bagi bangsa di masa mendatang.

Begitu pun mahasiswa NU harus memiliki visi dan karakter moral yang kuat untuk membangun masyarakat yang berperan strategis dalam kehidupan bernegara. Sangat penting untuk memainkan peran sebagai agen perubahan dengan akurasi dan presisi sehingga cita-cita yang muncul dari perjuangan berakar kuat dalam waktu dan tetap relevan hingga saat ini.

Hakikat dan visi perjuangan harus dipahami oleh mahasiswa NU dan diinternalisasi jika mereka ingin berkembang menjadi pemimpin yang kuat dan dapat diandalkan. Interaksi lintas komunitas antarmahasiswa sangat diperlukan. Tidak hanya tumbuh di mana mereka melakukannya. Karena ada banyak aliran pemikiran, ideologi, dan pola gerakan yang berbeda di kampus, hal itu menjadikan lingkungan belajar yang sangat efektif. Mahasiswa harus memproyeksikan citra menjadi generasi yang benar-benar unggul. Jangan pernah menyerah untuk mencoba melakukan perbaikan dan perubahan. Dalam menjawab tantangan era modern, mahasiswa harus selalu menjadi yang terdepan. Karena itu perlu visi jangka panjang.

Mahasiswa bukan hanya harus unggul dalam perihal pemikiran intelektualnya saja, tetapi bagaimana mahasiswa NU juga harus mampu mapan dan senantiasa mengembuskan napas karakter warga nahdliyin, yaitu senantiasa mempunyai rasa hormat dan khidmat terhadap orang tua, guru dan sesama manusia. Karakter ini perlu dirawat dan diamalkan oleh setiap mahasiswa terkhusus mahasiswa NU sebagai bukti jati diri yang membedakan dengan masa mahasiswa lainnya. Mempunyai wibawa akhlak budi pekerti yang menunjukkan bahwa warga nahdliyin merupakan sebaik-baiknya warga Indonesia. Sehingga dengan hal tersebut, akan senantiasa terjadinya saling menghormati saling menghargai antar sesama manusia di manapun dan kapanpun mereka berada.

Organisasi-organisasi mahasiswa yang berada di kampus juga bisa dijadikan sebagai wahana-wahana untuk memberikan pemahaman baik secara pengetahuan ataupun praktek-praktek amalan NU. Memberikan pengetahuan mulai dari sejarah sampai pada apa yang harus dilakukan oleh mahasiswa NU untuk meneruskan perjuangan para alim ulama. Memperbanyak kegiatan-kegiatan dalam pengamalan NU sebagai penguatan terhadap kecintaan mahasiswa terhadap NU itu sendiri. Sehingga mereka tidak melupakan amalan-amalan tersebut di tengah perkembangan dan hiruk pikuknya zaman.

Terakhir, saya ingin mengucapkan selamat atas hari lahir 1 abad Nahdlatul Ulama. Semoga Nahdlatul Ulama masuk di abad kedua ini membawa kemaslahatan baik untuk agama, negara dan bangsa; melahirkan penerus yang lahir dari mahasiswa NU sebagai kader dan pemimpin yang kuat, Istiqomah dan mampu diandalkan.

Presiden Mahasiswa Universitas Islam Nusantara (Uninus) Deni

This Post Has 0 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top
Search