Ngaji Ramadhan Bareng Kiai NU: dari Gus Mus, Kiai Moqsith, hingga Gus Ulil
Bulan suci Ramadhan perlu banyak diisi wawasan keagamaan melalui pengajian kepada kiai NU seperti Gus Mus, Kiai Moqsith, Gus Ulil. [ad_2] Source link
Bulan suci Ramadhan perlu banyak diisi wawasan keagamaan melalui pengajian kepada kiai NU seperti Gus Mus, Kiai Moqsith, Gus Ulil. [ad_2] Source link
Gus Mus mengatakan, menurut Imam al-Bukhari, memisuhi orang lain merupakan hal yang mengkhawatirkan, karena bisa menyebabkan amal-amalnya sia-sia. [ad_2] Source link
Mustasyar PBNU, KH Mustofa Bisri mengunggah sebuah gambar permainan lato-lato dengan menyisipkan kalimat bijak dan inspiratif. [ad_2] Source link
Menurut Gus Mus, agama yang diajarkan Rasulullah berhasil diimplementasikan oleh para ulama NU untuk membantu banyak orang. [ad_2] Source link
Mustasyar PBNU, KH Ahmad Mustofa Bisri mengatakan kehebatan seorang kiai bisa dilihat dari para santri dan jasanya yang bermanfaat. [ad_2] Source link
"Aku harus segera berangkat ke Tebuireng, aku dipanggil Si Mbah," kata Gus Dur kepada Gus Mus. Gus Mus paham betul siapa yang dimaksud 'Si Mbah'. [ad_2] Source link
Gus Mus mengingatkan "Santri tak berhenti mengaji." Sementara Savic Ali mengakui, menjadi santri adalah memiliki kesadaran terus belajar. [ad_2] Source link
Panggung budaya Tunas Gusdurian Sabtu (15/10/2022) pukul 19.00 WIB dimeriahkan Nyai Sinta Nuriyah Wahid hingga KH Mustofa Bisri. [ad_2] Source link
Gus Mus mengatakan bahwa ulama/kiai adalah mereka yang memiliki belas kasihan dan melihat umat dengan kasih sayang. [ad_2] Source link
Gus Mus menjelaskan hadist, "Tidaklah sempurna iman seseorang sampai ia mencintai untuk saudaranya sesuatu yang ia cintai untuk dirinya sendiri." [ad_2] Source link