Ulama Asal Makkah Sampaikan Kuliah Umum di Uninus tentang Urgensi Mempelajari Hadits
Ulama Asal Makkah Sampaikan Kuliah Umum di Uninus tentang Urgensi Mempelajari Hadits
Fri, 10 February 2023 12:00
21

Bandung, Uninus.ac.id
Ulama asal Makkah Syekh Sayid Sami Al-Ghifari Al-Makki menyampaikan kuliah umum tentang urgensi umat Islam mempelajari  hadits Nabi Muhammad SAW di aula Pascasarjana Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, Jalan Soekarno Hatta No 530, Kota Bandung, Selasa (7/2/2022).

Menurut syekh yang lahir di Yaman dan saat ini tinggal di Arab Saudi tersebut, mempelajari ilmu hadits sangat penting karena merupakan sumber hukum kedua di dalam agama Islam setelah Alquran.

“Allah SWT memerintahkan shalat di dalam Alquran, tapi tidak dijelaskan bagaimana caranya shalat. Allah memerintahkan zakat di dalam Alquran, tapi tidak dijelaskan bagaimana caranya berzakat,” katanya melalui bahasa Arab yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh salah seorang dosen Bahasa Arab Uninus, Mardi Hadi, Lc, M.Hum.

Penjelasan perintah Allah tersebut adanya di dalam hadits Nabi. Oleh karena itu, syekh yang memiliki jalur nasab kepada sahabat Nabi Abi Dzar Al-Ghifari ini, mengharapkan kepada para generasi muda Islam di Indonesia, khususnya di Uninus, agar tak bosan-bosan untuk mempelajari hadits Nabi.

Selepas acara, Syekh Sayid Sami mengijazahkan sanad 2 hadits Nabi Muhammad SAW kepada mahasiswa dan mahasiswi serta dosen Uninus yang hadir pada kesempatan itu.

Sebelumnya, pada saat membuka kegiatan tersebut, Ketua Pembina Yayasan Uninus Dr. KH. M.Mujib Qulyubi, M.H. mengatakan bahwa di antara sebagian dalam ilmu hadits ada yang disebut dengan sanad dan ijazah.

Ijazah dan sanad itu merupakan bagian dari amaliyah Ahlussunah wal Jama’ah. Ini khususiyah kita. Keutamaan kita ya di situ. Dengan sanad itu, keilmuan kita sambung-menyambung bahwa keilmuan kita tidak nemu di koran, tidak nemu di Facebook, tapi guru kita langsung, guru kita dari gurunya, gurunya dari gurunya lagi, terus sampai Rasulullah,” katanya.

Jadi, kata dia, dalam pandangan Islam Ahlussunah wal Jamaah, seorang murid harus mendapatkan ilmu dengan cara berguru dan cara bergurunya harus dengan talaqqi, bertatapan langsung. Itulah yang kemudian disebut dengan sanad atau mata rantai keilmuan atau genealogi.

“Apa pentingnya sanad? Kata Imam Qarrafi, al-isnadu minad din, mata rantai keilmuan bagian penting dari agama. Kalau tidak ada sanad, orang akan berkata apa saja yang dia mau,” tegasnya. “Jadi kita berguru, mendapatkan sanad, adalah salah satu cara dalam “memelihara” agama,” tambahnya.

Pendapat Imam Qaraffi ini, menurut dia, terbukti sekarang. Tak sedikit seorang yang mengaku ustadz, kiai, mubaligh, tapi tak jelas dia belajar dimana dan berguru kepada siapa. Hanya menghafalkan 1 ayat dan 1 hadits selama satu jam, langsung percaya diri berbicara tentang agama.

“Kalau tidak ada guru, kemungkinan besar pemahamannya akan menyimpang dan orang yang tak berguru, gurunya setan,” pungkasnya.

berita

Komentar

Tidak ada komentar

Tulis Komentar

Please select form to show

Artikel Lainnya

Teknik Industri UNINUS Rombak Kurikulum 2025, Siapkan Lulusan Ahli Analitika Data dan Technopreneurship
Bandung-uninus.ac.id, Program Studi (Prodi) Teknik Industri Universitas Islam...
Tue, 29 July 2025 | 5:21
Seminar Invest 2025: Mendorong Kemandirian Finansial Mahasiswa di Uninus
bandung, uninus.ac.id - Uninus baru saja menggelar Seminar Invest 2025, sebua...
Tue, 29 July 2025 | 10:17
UNINUS TEGUHKAN KOMITMEN UNTUK PENDIDIKAN BERKELANJUTAN MELALUI PENANDATANGANAN MoU DENGAN FORUM KOMUNIKASI PKBM
Bandung, 20 Juli 2025 — Universitas Islam Nusantara (UNINUS) kembali menunjuk...
Mon, 21 July 2025 | 8:33
Asesmen Lapangan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris: Asesor Menilai UNINUS Berpotensi Menjadi Perguruan Tinggi yang Maju
Bandung, 15 Juli 2025 — Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Keg...
Tue, 15 July 2025 | 2:11