Bandung, Uninus.ac.id - Universitas Islam Nusantara (Uninus) menggelar halal bihalal dengan Otto atau PT. Indoartha…

Uninus wujudkan Identitas Intelektual Islam Lewat Jumaah Nyantri
Bandung, Uninus.ac.id – Jumaah nyantri kembali menjadi ikonik momen yang dihadirkan oleh kampus Universitas Islam Nusantara (Uninus) dalam menciptakan kampus unggul lewat perubahan yang progresif seiring dengan perubahan era teknologi serta komunikasi yang ada saat ini.
Era milenial dan modern tak menyurutkan Uninus Bandung untuk memunculkan identitas intelektual umat islam dalam sebuah sivitas akademik lewat simbol fashion yang biasa dikenakan para santri yakni baju muslim dan sarung, lengkap dengan kopyah untuk laki-laki.
Sebelumnya, ikonik momen yang juga dilakukan Uninus adalah “Rabu Nyunda” yang dimaksudkan untuk kembali mengingat nilai budaya yang dimili tanah pasundan dan kegiatan tersebut juga juga telah dilakukan sejak lama orang para tetua (orang tua) di Jawa Barat. Kini, “Jumaah Nyantri” menjadi ikonik susulan setelah “Rabu Nyunda”.
Pihak rektorat melalui Prof Obsatar Sinaga menjelaskan bahwa, hal ini diterapkan karena terinspirasi pada pimpinan Yayasan yang tidak lain para kyai yang kesehariannya menggunakan sarung. “Uninus kini akan semakin memperlihatkan identitas intelektual keislamannya dimulai dengan cara berpakaian khas muslim di Nusantara, ” jelas Prof Obi panggilan akrab rektor Uninus.
Menurutnya, Uninus saat ini sedang menguatkan brand positioning keisalamannya yang sudah melekat sejak enam puluh tahun yang lalu. “Sudah selayaknya marwah tersebut menjadi bagian dari ruh Uninus. Uninus harus menjadi role model pemikiran, pemahaman dan pengalaman ajaran-ajaran yang mencerminkan identitas islam yang moderat, ” jelasnya di Uninus, Jumat (05/05/23).
Edaran Rektor Untuk Jumaah Nyantri
Keseriusan Uninus untuk merubah dan memberikan sesuatu yang berbeda dengan yang lain tentu dilakukan secara terukur dan tidak menyalahi aturan, setelah melalui edaran rektor tentang “Rabu Nyunda” maka untuk “Jumaah Nyantri” juga dilakukan hal yang sama dengan melalui edaran rektor Nomor: 503/UNINUS.R/SU/TA/2023.
Ketua Pengurus & Pembina Yayasan Uninus pun merespon baik saat seluruh Sivitas Akademika menggunakan pakaian layaknya di lingkungan pesantren. Harapanya tentu bisa selalu istiqomah dan menjadi cerminan bagi institusi pendidikan tinggi lainya.
Jumaah Nyantri merupakan langkah terobosan yang dilakukan rektorat, dan Prof Obi memastikan bahwa Universitas Islam Nusantara di Bandung akan mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang relevan dengan dunia karir saat ini berlandaskan Ahlussunnah Wal Jamaah An-Nahdliyah.
“Upaya kolaboratif yang terus dijalankan oleh berbagai institusi maupun lembaga akademik, semoga Uninus bisa menjadi kampus islan terbaik di Indonesia,” harap Rektor, Prof Obstar Sinaga yang juga menjabat sebagai Guru Besar Hubungan Internasional.
This Post Has 0 Comments