
BANDUNG, UNINUS.AC.ID – Ketua Dewan Pembina Yayasan Pembina Universitas Islam Nusantara (UNINUS), Dr. K.H. Mujib Qulyubi, M.H., memberikan pembekalan mendasar mengenai visi, misi, dan ideologi kampus kepada ribuan mahasiswa baru dalam kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) 2025. Beliau menegaskan bahwa seluruh gerak dan tujuan UNINUS berlandaskan pada prinsip Islam Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) An-Nahdliyah.
Di hadapan para pimpinan universitas dan mahasiswa baru dari jenjang S1, S2, dan S3, Kiai Mujib memaparkan bahwa landasan Aswaja An-Nahdliyah merupakan titik pijak utama yang membedakan UNINUS. “Visi kita ini landasannya adalah Islam ala Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah,” tegasnya.
Visi, Misi, dan Motto sebagai Pemandu
Kiai Mujib menjelaskan tiga pilar utama yang menjadi pemandu arah UNINUS:
Visi Universitas: Menjadi perguruan tinggi unggul dan inovatif di bidang sains, teknologi, dan seni yang religius berlandaskan Islam Ahlussunnah Wal Jama’ah An-Nahdliyah, serta bertaraf nasional dan internasional pada tahun 2045.
Misi Universitas: Tiga misi utama UNINUS, yang seluruhnya berakar pada landasan Aswaja An-Nahdliyah.
Motto Universitas: Mengusung kaidah luhur “Al-Muhafadhotu ‘ala qodimis sholih wal akhdzu bil jadidil ashlah”. Beliau mengartikannya sebagai “merawat kebaikan pendahulu kita, para kiai, ulama, dan pendiri UNINUS, serta menggapai dan berinovasi untuk menyuguhkan hal yang lebih baik lagi ke depan.”
Menanamkan Jati Diri Mahasiswa UNINUS
Melalui sesi interaktif yang penuh semangat, Kiai Mujib menanamkan identitas dan tujuan menjadi mahasiswa UNINUS melalui tiga pertanyaan fundamental yang dijawab serempak oleh seluruh mahasiswa baru:
Siapa kita? “Kami adalah Mahasiswa UNINUS Bandung!”
Di mana kita belajar? “Kami belajar di Kampus Ahlussunnah wal Jama’ah An-Nahdliyah!”
Apa tujuan kita kuliah? “Agar kami menjadi sarjana yang profesional, bermanfaat ilmunya, dan selamat dunia dan akhirat!”
Menurutnya, tujuan akhir pendidikan di UNINUS bukan sekadar mencetak sarjana yang profesional, tetapi juga memastikan ilmu yang diperoleh membawa manfaat dan keberkahan untuk meraih keselamatan di dunia dan akhirat.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Mujib juga menjelaskan bahwa manhaj Aswaja An-Nahdliyah yang dianut UNINUS mengikuti para ulama ahli tafsir, hadis, dan fikih yang terhimpun dalam empat mazhab (Hanafi, Maliki, Syafi’i, dan Hanbali). Beliau juga memaparkan perbedaan mendasar antara paham Aswaja dengan aliran lain seperti Khawarij dan Syi’ah untuk memberikan pemahaman yang utuh kepada mahasiswa.
Acara ini juga dihadiri oleh Wakil Bupati Bandung, Bapak Ali Sakib, yang disambut hangat dan diumumkan akan menjadi bagian dari keluarga besar UNINUS sebagai mahasiswa Pascasarjana. Di akhir sesi, Kiai Mujib mengajak seluruh mahasiswa untuk mengamalkan doa yang diajarkan para kiai pendahulu agar senantiasa diberikan ilmu yang bermanfaat oleh Allah SWT.